Pesan Kiayai : Belajar Lurus di Mana pun Berada

Disebuah pesantren yang cukup besar yang terletak di sudut kampong serta jauh dari keramain.

KUE ASIDAH, Salah satu Kue langka yang sudah sulit ditemukan di masyarakat riau

KUE ASIDAH, Salah satu Kue langka yang sudah sulit ditemukan di masyarakat Riau

Shalat Dhuha, shalat Pembuka Pintu Rezki dan menjadi sedekah bagi persendian kita

Shalat Dhuha, shalat Pembuka Pintu Rezki dan menjadi sedekah bagi persendian kita, semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang senantiasa melaksanakan Shalat Dhuha. Aamiin.

Akhlak Mulia Ciri Mukmin Sejati

“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Mahaindah dan mencintai keindahan. Dia mencintai akhlak yang tinggi dan membenci akhlak yang rendah.” (HR Ath-Thabrani dan Ibnu Asakir)

Kehebatan dan Cinta Seorang Ayah

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Friday, January 7, 2022

Pesan Kiayai : Belajar Lurus di Mana pun Berada

         

Disebuh pesantren yang cukup besar yang terletak di sudut kampong serta jauh dari keramain. Para santri dan santriwati yang telah menimba ilmu selama enam tahun di pesantren tersebut diintruksikan untuk berbaris di lapangan masjid pesantren. Sudah tibalah saatnya para santri dan satriwati akan keluar pesantren tersebut dan  mengaplikasikan ilmunya di masyarakat. Bak pendekar akan turun gunung, maka sebelum turun gunung, pak Kiayi pemilik pesantren itu berpesan pada seluruh santri dan santriwati.

“Wahai sekalian muridku, sekarang telah tiba saatnya kalian akan kami lepas dari didikan pesantren ini dan kalian akan terjun langsung dalam lingkungan masyarakat. Maka ingatlah baik – baik pesanku ini..”

Tuesday, April 30, 2019

KUE ASIDAH, KUE LANGKAH DI RIAU



Ini merupakan salah satu kue favorit kami dulunya, sekarang sudah sulit ditemukan,
mudah-mudahan ada kedai oleh - oleh menyediakan kue ini.

KUE ASIDAH,
Salah satu Kue langka yang sudah sulit ditemukan di masyarakat riau
Makanan yang satu ini bisa dikatakan terbilang langka. Tahukah Anda jika asidah ini merupakan jenis kue yang memiliki cita rasa yang gurih dan juga manis, hal ini karena bahan yang digunakan untuk membuat kue yang satu ini adalah berupa kayu manis, cengkeh dan juga daun pandan sebagai penambah aroma harumnya.
Yang lebih uniknya lagi, kue asidah ini memiliki bentuk yang sangat cantik, berupa bunga, daun hingga berbentuk bunga mawar.
Bahan-bahan untuk membuat Kue Asidah : 
  • 2 gelas tepung terigu
  • 1 butir telur ayam
  • 3 gelas air
  • 1 gelas gula pasir
  • 2 biji bunnga cengkeh dan 1 cm kulit kayu manis ( tumbuh halus )
  • 1 ons bawang diiris goreng hingga kuning kecoklatan
  • 100 gram mentega ( dicairkan )
  • 1/2 sdt garam
  • 6 sdm minyak goreng untuk bawang goreng
  • 1 lembar daun pandan ditumbuk
Cara Membuat kue Asidah :
  1. bawang diiris lalu digoreng hingga kekuningan, angkat ditiris minyaknya
  2. masukkan mentega ke dalam minyak bekas gorengan bawang hingga mentega mencair dan menyatu dengan minyak , lalu angkat
  3. tepung diayak lalu diaduk bersama gula pasir + 3 gelas air + garam + kocokan telur ayam + bubuk bunga cengkeh dan kayu manisnya + daun pandan , lalu adonan diaduk rata sampai semua bahan tercampur rata .
  4. saring adonan tadi kedalam wajan hingga menghasilkan adonan yang halus , lalu dimasak dengan suhu sedang , diaduk dan campurkan mentega yang dicairkan tadi kira-kira 5 sendok makan untuk olesan , diaduk terus hingga adonan licin dan tidak lengket.
  5. angkat adonan tersebut lalu dibentuk kedalam piring sesuai dengan keinginan, olesi campuran mentega dan minyak lalu taburi bawang yang di goreng tadi ke atas adonan. dan siap disajikan.

Selamat mencoba

PDA TRAVEL PEKANBARU

PT. PDA Tigi Maaya (PDA Travel)  PDA Singkatan dari Perjalanan Dunia Akhirat , merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang usaha pariwisata Haji Khusus, Umrah, Tours Muslim, Visa  serta Penjualan Tiket pesawat domestik dan internasional dengan berbagai maskapai seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air,Lion Air, Citilink,  Air Asia, Fire Fly, Silk Air, Etihad Air Ways, Qatar Air Ways, Emirates, Turkish Airlines, Saudi Arabian Ailrines, Siangpore Airlines, dan seluruh tiket maskapai internasional lainnya, adapun paket umrahnya diantarnya adalah Paket Umrah Promo, Paket Umrah Reguler, Paket Umrah Platinum, Paket Umrah Keluarga, Paket Umrah Plus Cairo Mesir, Paket Umrah Plus Jordan, Paket Umrah Plus Turki, Paket Umrah Plus Maroko, Paket Umrah Plus Spanyol ( Andalusia), Paket Umrah Plus Dubai, Paket Umrah Plus Aqsho, dengan berbagai macam harga yang telah menunjang kegiatan usaha PT. PDA Tigi Maaya (PDA Travel)  yang beralokasi di Jalan Arifin Ahmad Samping MZR Auto Service, RT. 03, RW. 15, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai  28125 Pekanbaru Riau - Indoensia.
PT. PDA TIGI MAAYA merupakan salah satu travel resmi yang berizin dari Kementrian Agama sebagai Penyelenggara Ibadah umrah ( PPIU ) dan juga sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus ( PIHK ).
Awal berdirinya perusahaan dimulai dari usaha kerja bapak H. Ed Fauzan Ofratos, Lc. M.E.Sy. ( Direktur PT. PDA Tigi Maaya (PDA Travel)  sekarang) ditahun 2009 yang bekerja sebagai Manager disuatu perusahaan dengan nama PT. Muthmainnah yang beralokasi di pekanbaru, bergerak di bidang perumahan dan property Bengkel sampai sekarang.
Perusahaan ini berdiri tahun 2000. Tetapi dengan berjalannya waktu, ditahun 2009 bapak H. Ed Fauzan Ofratos, Lc. M.E.Sy pun merasa ingin mandiri, oleh karena itu ia pun memutuskan untuk mendirikan perusahaan tunggal sendiri dengna nama PT. PDA Tigi Maaya (PDA Travel)  yang tengah berdiri sampai sekarang. 

Saturday, March 30, 2013

April Mop dalam Islam

Sebagai Muslim kita harus menjaga keimanan dan kemurnian tauhid, jangan sampai terpedaya oleh budaya barat ikut - ikutan April Mop, padahal dalam agama kita islam itu di larang.

Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai
bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya ?

Sejarah April Mop Pada tanggal 1 April orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop, yang hanya berlaku pada tanggal 1 April, adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orang tua, saudara, atau sejenisnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop.

Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan. Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.

Tahukah anda, bahwa perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu, sesungguhnya berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan ???

April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487, atau bertepatan dengan 892 H. Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur.



Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Got dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol. Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya.

Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai Pasukan Salib . Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.


Muhammad XII dari Granada menyerah kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella.


Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah.

Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan Salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka.

Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya. Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara Salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib segara membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat Kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Wahai saudara-saudariku sesama Muslim, sampai hatikah Anda semua merayakan April Mop sekarang ini, setelah mengetahui apa yang sebenarnya melatarbelakangi perayaan yang diadakan dunia Barat setiap tanggal 1 April itu ???

Hayooo Umat Muslim..!! Masih mau April Mop an???
Semoga membuka mata hati kita & Allah SWT akan menjadi saksi bagi kita semua. Amin.

Monday, December 3, 2012

TV ONLINE STREAMING




TV ONLINE STREAMING 

Tuesday, November 27, 2012

Urgensi dan Keutamaan Qiyamul Lail

Berikut ini Pembahasan tentang Urgensi dan Keutamaan QIyamul Lail, Semoga kita bisa mengambil pelajaran.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَة
ٍ
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya) dan itu setiap malam.” (H.R. Muslim dan Ahmad)

Qiyamul lail merupakan sarana berkomunikasi seorang muslim dengan Rabbnya, merasa lezat di kala munajat  dengan penciptanya, ia berdoa, beristighfar, bertasbih dan memujinya. Akhirnya

Qiyam al-lail merupakan sarana berkomunikasi seorang muslim dengan Rabbnya, merasa lezat dikala munajat dengan penciptanya, ia berdo’a, beristighfar, bertasbih dan memujinya. Akhirnya yang maha pengasih lagi maha penyayang mempermudah semua aspek kehidupan hambanya baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara. Begitu pula aspek da’wah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya maupun politik. Dia akan dekat dengan Rabbnya, diampuni dosanya, dihormati sesama dan menjadi penghuni surga yang disediakan untuknya.


QIYAM AL-LAIL MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH


Orang yang kontinyu mengerjakan qiyam al-lail pasti dicintai dan dekat dengan Allah

lazimkan dirimu untuk shalat malam, karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit dan pencegah dari dosa
(HR. Ahmad)

Dapat dipahami bahwa qiyam al-lail selain medekatkan diri kepada Allah  dapat mencetak keshalihan dan selamat zhahir dari penyakit dan batin dari lumuran dosa.

Dari sahal bin Sa’ad ra, ia berkata :
“Malaikat Jibril  as datang kepada Nabi SAW lalu berkata : Wahai Muhamad hiduplah sebebas-bebasnya akhirnyapun kamu akan mati. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Cintailah orang yang engkau mau pasti kamu akan berpisah. Kemuliaan orang mu’min dapat diraih dengan melakukan shalat malam dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain”.

Seorang diri ingin mulia disisi Allah dan disisi manusia hendaknya ian membiasakan qiyam al-lail, bahkan akan berwajah ceria, karena dia bermunajat dengan ar-rahman maka terpancarlah nur dari wajahnya.

QIYAM AL-LAIL PENYEBAB MASUK SURGA

Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah bin salam dari Nabi SAW beliau bersabda :
“Wahai manusia sebarkanlah salam, berikanlah makanan dan shalt malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian kan masuk surga dengan selamat”.

Seorang da’i yang ingin berhasil da’wahnya harus menabur kasih sayang kepada seluruh lapisan masyarakat hal itu dapat digapai dengan wajah yang berseri-seri, mengucapkan salam, mengulurkan bantuan dan silatu al-rahim dan pada malam hari memohon kepada Allah diawali dengan qiyam al-lail , namun mereka yang kontinyu melaksankan qiyam al-lail sangat sedikit jumlahnya, semoga kita termasuk kelompok ini yang dapat masuk surga tanpa dihisab.

Rasululah SAw bersabda :
“Seluruh manusia dikumpulkan ditanah lapang pada hari qiyamat . Tiba ada panggilan dikumandangkan dimana orang yang meninggalkan tempat  tidurnya, maka berdirilah mereka jumlahnya sangat sedikit , lalu masuk surga tanpa hisab, baru kemudaian seluruh manusia diperintah untuk diperiksa”.

KIAT-KIAT MEMPERMUDAH QIYAM AL-LAIL

Qiyam al-lail memerlkan kesungguhan dan kebulatan tekad, jika demikian akan sangat mudah merealisasikannya dengan izin Allah, berikut ini kiat-kiat pendorong meninggalkan tempat tidur untuk bermunajat dengan yang maha pengasih.
1.    Memprogram aktivitas 24 jam
2.    Memaham kebutuhan jasmani, aqli dan ruhani dan diberikan dengan seimbang
3.    Menghindari ma’siat. Sufyan Ats-tsauri berkata : “saya sulit sekali melakukan qiyam al-lail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan”
4.    Megetahui fadhilah dan keistimewaannya
5.    Mempunyai perasaan bermunajat dengan Allah yang maha kasih sayang

Inilah yang dapat disajikan kepada ikwan-akhwat tentang urgensi , keutamaan dan kiat-kiat qiyam al-lail. Semoga memberikan motivasi kepada kita menjadi orang yang dekat  dengan Allah, mulya disisi Allah dan disisi manusia yang akhirnya menjadi penghuni surga.

BI’TSAH (PENGANGKATAN) NABI MUHAMMAD SAW

Berikut pembahasan tentang Bi'Tsah Nabi besar kita Muhammad SAW, semoga kita yang membaca ini bisa mengambil pelajaran dari siroh Rosulullah SAW dan semoga kita termasuk kedalam golongan yang mendapat syafaatnya. Aamiin

MULAI TURUN WAHYU, MASA JEDA DAN KEMBALI TURUN
TAMHID (PENGANTAR)

Semula Nabi Muhammad saw tinggal di Makkah dengan tenang dan tenteram, ditemani istrinya yang sangat cerdas dan penuh cinta, Khadijah binti Khuwailid ra. Ia dikenal di tengah-tengah kaumnya sebagai orang yang shidq (benar) dan amanah (terpercaya) dalam semua urusan, disertai dengan pengalaman dan kemahirannya dalam bidang perniagaan.

Amanah dan shidiqnya Nabi Muhammad saw sangat terkenal, sehingga di Makkah sehingga mereka memberikan gelar Ash Shadiq (orang yang benar) dan Al Amin (yang terpercaya) berpadu dengan keistimewaannya lainnya mu lai dari kecerdasan, piikiran yang lurus, pengelolaan masalah dengan indah. Dan kita sudah membahas keindahannya dalam mendamaikan kaumnya dengan sangat istimewa dalam masalah hajar aswad ketika merenovasi ka’bah.

KECENDERUNGAN MERENUNG DAN BERFIKIR
Nabi Muhammad saw adalah simbol manusia sempurna, lewat keindahan akhlaqnya, lurus prilakunya, kebersihan fitraahnya, keluasan pengalaman hidupnya, mulai berdagang ketika masih kecil, berangkat ke Syam untuk berdagang dalam perjalanan musim dingin, yang dengan safar dan dagang itu memberinya pengalaman tentang manusia, berperan serta bersama mereka dalam kehidupan nyata, memperluas wawasan.
Semua pekerjaannya, perniagaannya, keluarganya tidak merubahnya dari perenungan dan berfikir tentang kekuasaan langit dan bumi. Tidak merubahnya dari tabiatnya yang lama terdiam, suka berkhalwah (menyendiri) dari kaumnya, sehingga ia lepas dari kesibukannya. Apa yang dilakukan kaumnya yang menyembah berhala yang mereka buat sendiri, tidak nyaman di matanya, dan tidak dapat diterima akalnya.
Hal ini terjadi tidak karena kekerdilan jiwa atau menghindari kehidupan sosial. Ia terlibat aktif dalam hilful fudhul sebelum Islam. Demikian juga statusnya sebagai pedagang tidak mungkin menyendiri dari kamunitas kaumnya. Akan tetapi khalwah itu disebabkan oleh ketinggian jiwa, kemuliaan diri dari kehinaan kaumnya yang terbiasa dengan tradisi nenek moyangnya, seperti menyembah berhala, minum khamr, berjudi, berlebihan dalam kelalaian dan kenikmatan, makan harta orang lain dengan batil.
Nabi Muhammad saw tidak termasuk dalam kelompok orang-orang yang disibukkah oleh urusan hidupnya sehingga kehilangan perhatian dan pemikirannya, akan tetapi orang yang senang berfikir tentang alam semesta, langit dan bumi, dan yang ada di antara keduanya. Mencari rahasia alam semesta ini, Penciptanya, tujuan keberadaan alam semesta dan manusia.
Dari itulah ia hidup sejak mudanya dengan perjalanan hidup yang bersih, catatan kenangan yang indah. Tidak ada seorang pun yang dapat mencela akhlaqnya atau popularitasnya. Nabi Muhammad saw tidak pernah terlibat dalam penyembahan berhala bersama dengan kaumnya, tidak pernah sekalipun bersujud pada berhala.

KHALWAH DI GUA HIRA
Ketika Nabi Muhammad telah berusia empat puluh tahun, ia mulai mengalami kejadian yang merubah total hidupnya, sebagaimana perubahan sejarah menusia keseluruhannya.
Nabi Muhammad menyaksikan dalam jaganya apa yang ia lihat dalam mimpinya dengan riil dan nyata. Ummul Mukminin Aisyah ra berkata:
Mula-mula yang Rasulullah saw alami adalah mimpi yang baik ketika tidur, lalu tidak ada yang terlihat dalam mimpinya itu kecuali datang seperti cerahnya pagi. (HR Al Bukhari dan Muslim)
Kemudian Rasulullah saw senang berkhalwah, menyendiri dan menjauhi khalayak ramai, berdzikir mengingat Allah swt, merenungkan ayat-ayat dalam ciptaan-Nya. Maka ia jadikan bulan Ramadhan sebelum masa kenabian sebagai waktu khusus untuk beribadah, ia tahannuts beberapa malam di gua Hira, sebuah gua di sekitar Makkah di atas bukit yang tinggi. Di sinilah diam panjang berlangsung, hati dibersihkan dari seluruh kesibukan duniawi. Untuk khalwah ruhiyah ini Rasulullah berbekal makanan dan air, berdiam di gua untuk berdzikir dan berfikir. Fikirannya disibukkan oleh alam semesta yang demikian agung, berisi ayat-ayat nyata. Dalam khalwah itulah Nabi Muhammad menemukan kejernihan jiwanya, ketenangan hatinya, dan kebahagiaan ruhnya.


MULAI TURUN WAHYU DAN PENGANGKATAN KENABIAN
Pada satu malam di malam-malam akhir Ramadhan tahun ketiga belas sebelum hijrah (Februari 610 M) ketika Rasulullah berada di gua Hira, melakukan seperti yang dilakukan setiap tahun, ia dikejutkan oleh Jibril alaihissalam, terjadi dialog antara keduanya:
Jibril as : Bacalah!
Muhammad : Saya tidak bisa membaca (saya belum pernah belajar membaca dan menulis).
Kemudian Jibril memeluknya dengan pelukan kuat, kemudian dilepaskan dan berkata lagi : Bacalah!
Muhammad : Saya tidak bisa membaca
Kemudian Jibril memeluknya dengan pelukan kuat ke dadanya, lalu melepaskannya dan berkata:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam ,(Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.)
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Inilah ayat Al Qur’an pertama yang turun di hati Nabi Muhammad saw. Turun pada bulan Ramadhan pada malam berkah yaitu malam lailatul Qadar pertama yang Allah terangkan kedudukannya:
1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Al Qur’an mulai turun pertama kali pada malam lailatul qadar. Jibril turun pada malam penuh berkah itu malam yang terbebaskan dari seluruh kejahatan dan setan. Malam yang paling mulia bagi manusia. Karena kejadian besar, yang menandai era baru dan mulai terpilihnya Muhammad saw sebagai Nabi.
DAMPAK KETERKEJUTAN DALAM DIRI NABI MUHAMMAD SAW
Malaikat Jibril as mengejutkan Nabi Muhammad saw ketika di gua hira saat beribadah kepada Allah. Jibril membacakan awal surah Al Alaq, sebagian ayat dari Kitabullah. Sesungguhnya dekapan Jibril dengan pelukan kuat itu, untuk meyakinkan Nabi Muhammad saw, bahwa ia dalam keadaan jaga (melek) tidak dalam keadaan tidur, kedua matanya tidak menipunya, hatinya tidak mendustakannya, dan yang mengajaknya bicara adalah Malaikat yang mulia, bukan setan terkutuk.
Rasulullah saw mengalami demam karena kejadian dan peristiwa yang sangat mengagetkan itu. Maka Rasulullah saw pulang ke rumahnya menemui istrinya Khadijah dengan hati berdebar-debar, dan gemetar badannya karena kejadian yang baru saja dialami. Ia ceritakan peristiwa itu kepada istrinya, dan memintanya untuk menyelimutinya:

KEBERADAAN KHADIJAH RA DI SISI NABI MUHAMMAD SAW
Isteri shalihah itu segera menyelimuti suaminya yang mulia itu agar dapat beristirahat dengan tenang. Maka ketika Nabi sudah bangun dari tidurnya itu, ia sampaikan peristiwa di gua Hira itu kepadanya dan berkata:
“Sesungguhnya aku sangat takut pada diriku sendiri”
Ia takut jika peristiwa ini adalah permainan setan, atau keburukan yang akan dialaminya nanti.
Akan tetapi jauh sekali kemungkinan bagi Allah Yang Maha Pemurah menghinakan seorang yang mulia akhlaqnya, harum jejaknya. Karena keindahan akhlaq dan sikap yang disaksikan oleh Khadijah ra, maka ia mengatakan dengan jujur penuh rasa dan logika, kekaguman akan pribadinya yang mulia:
Tidak demikian! Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakanmu selama-lamanya. Sesungguhnya engkaulah orang yang menyambung silaturahim, benar dalam bertutur kata, mampu memikul beban berat, membantu orang yang tidak berada, memuliakan tamu dan membantu pencari kebenaran.
DI DEPAN WARAQAH BIN NAUFAL
Kalimat Khadijah ra memasukkan ketenangan, kedamaian dan harapan ke dalam hati Rasulullah saw. Khadijah ra ingin semakin menenangkan suaminya yang agung itu, lalu membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal –anak pamannya- seorang nasrani di masa jahiliyah, memiliki ilmu tentang agama-agama lama. Ia meminta kepada Waraqah agar menyampaikan sesuatu kepada Muhammad saw.
Maka ketika Nabi Muhammad menceritakan apa yang dialaminya di gua Hira, Waraqah berkata:
Itulah malaikat yang pernah datang kepada, maksudnya adalah Jibril as yang Allah tugaskan untuk menyampaikan risalah dan kitab-Nya kepada para nabi dan rasul. Waraqah berkhayal jika seandainya ia masih muda agar dapat membela Nabi yang mulia ini, dan melindunginya ketika kaumnya memusuhinya, mengusirnya dari negerinya. Nabi Muhammad saw terheran dengan penjelasan Waraqah ini dan bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Maka Waraqah menegaskan: Bahwa ini adalah keadaan para rasul yang datang seperti yang ada pada Nabi Muhammad. Sesungguhnya musuh para rasul itu adalah al mutrafin (orang-orang kaya) para pelaku kejahatan. Mereka tidak akan membiarkan para rasul menyerukan agama Allah dengan damai dan aman.
Dengan pertemuan ini maka sempurnalah sikap Khadijah yang mulia itu. Rasulullah merasa tenang dan optimis dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya. Karunia besar dan pilihan langsung dari-Nya. Satu kabar gembira tentang kenabian.
JEDA WAKTU TIDAK TURUN WAHYU, LALU KEMBALI TURUN
Setelah itu tidak lagi turun wahyu, Jibril tidak pula datang menemui. Nabi Muhammad saw beberapa waktu tidak pergi ke gua Hira, karena ia beribadah bukan untuk menjadi nabi atau menunggu kedatangannya. Tidak juga untuk mempersiapkan dirinya menerima risalah. Tidak pernah terbayangkan dalam dirinya bahwa ia akan menjadi Nabi.
Kemudian ia berkhalwat untuk dzikir dan berfikir tentang ciptaan Allah. Ia habiskan beberapa malam, dengan mempersiapkan sekantung kurma dan air sebagaimana biasa. Ia berada di gua hira.
Ketika ia berjalan menuju Makkah ia mendengar suara memanggil: Ya Muhammad! Ia menoleh di sekelilingnya, kiri dan kanan, tidak melihat seorang pun. Menoleh ke belakang tidak ada juga seorang pun. Lalu ia meneruskan perjalanannya. Suara itu terdengar kembali: Ya Muhammad! Ia angkat pandangannya ke langit, dan melihat wajah yang pernah ia lihat pertama kali di gua Hira, turun dari langit, dalam bentuk asli malaikat, yang kedua sayap besarnya menutup cakrawala, kemudian mendekatinya, sehingga sejauh dua busur dari Nabi atau lebih dekat lagi, dan menyerukan: Ya Muhammad, saya Jibril, dan sesungguhnya engkau adalah Rasulullah (utusan Allah).
Kemudian menyampaikan firman Allah kepadanya:
1. Hai orang yang berkemul (berselimut),
2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. Dan Tuhanmu agungkanlah!
4. Dan pakaianmu bersihkanlah,
5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
6. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. QS. Al Mudatstsir: 1-7

TUGAS BERTABLIGH
Dengan beberapa ayat dari surah Al Mudatstsir ini jelaslah makna firman Allah kepada rasul-Nya: Wahai orang yang masih tertidur, yang tertutup selimut! Bangunlah ini, peringatkanlah penduduk Makkah, peringatkanlah mereka akan Azab Allah, jika mereka tidak berserah diri (Islam). Dan kamu wajib mengagungkan Pelindungmu, Penguasamu, dan Yang memperbaiki urusanmu. Bertakbir membesarkannya, sehingga engkau selalu mengakui kebesaran dan keagungan-Nya. Dia Maha Besar dari para sekutu. Hendaklah kamu bersihkan pakaianmu, menjaganya dari najis. Demikian juga membersihkan jiwa dari dosa. Tinggalkanlah berhala dan patung, jangan menyembahnya, karena ia adalah penyebab adzab. Jika kamu melakukan tugas dawah dan peran kenabian maka jangan sekali-kali merasa berat dan menganggap dirimu melakukan banyak hal bagi Tuhanmu. Jika kamu melakukan amal kebaikan, atau menolong seseorang maka carilah ridha Allah saja. Sadarilah bahwa engkau telah membawa urusan yang besar. Engkau akan diperangi oleh bangsa Arab dan yang bukan Arab karenanya. Maka bersabarlah karena Allah.
Demikianlah Nabi Muhammad saw berkewajiban memperingatkan dan menyampaikan. Disamping perang kenabian ia juga mendapatkan peran kerasulan dari Allah bagi manusia.
Setelah itu wahyu turun dari waktu ke waktu tanpa ada jeda dan putus di waktu yang lama. Dan Rasulullah saw mulai berda’wah.

PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL
  1. Merenungkan ayat dan ciptaan Allah adalah sarana penting yang mengantarkan manusia mengenal Allah swt dan mengesakan-Nya
  2. Setiap muslim berkewajiban menyediakan waktu harian atau pekanan untuk berkhalwat dengan Rabbnya, mengevaluasi dirinya, merasa dalam pengawasan Rabbnya, memikirkan ciptaan dan ayat-Nya, melepaskan diri dari material dunia dan kesenangannya. Sebagaimana ibadah yang jauh dari mata kebanyakan orang adalah sarana penting untuk ikhlas, dan membersihkan diri dari noda, mengembalikan kebersihan dan kesuciannya.
  3. Banyak memikirkan ayat dan nikmat Allah akan melahirkan rasa cinta dan mengagungkan Allah, memperkecil material dunia di matanya, khususnya jika dzikr itu disertai dengan membaca kitab-Nya.
  4. Menjauhkan diri dari tempat yang tidak baik adalah salah satu bentuk dan salah satu level pengingkaran. Sehingga Rasulullah saw meninggalkan segala macam bentuk kesesatan yang ada di tengah-tengah kaumnya, dan berkhalwat dengan Rabbnya jauh dari kaumnya.
  5. Para kader da’wah harus bisa melakukan rihlah darat, laut atau kebun, untuk menjauhkan diri sesaat dari material duniawi, menemukan hakikat hidupnya dan merenungkan ayat-ayat Allah dan karunia nikmat di sana.
  6. Khalwah Rasulullah saw tidak boleh dipahami sebagai uzlah (penyendirian) dari kehidupan dunia, umat manusia seperti anggapan sebagian orang, atau yang dilakukan sebagian orang yang menamakan dirinya tasawwuf. Rasulullah adalah orang yang berada bersama dengan kaumnya dalam semua kegiatan positi dan berguna. Jika tidak karena itu kaumnya tidak akan menyetujuinya dalam peletakan hajar aswad, akan tetapi khalwah Nabi adalah salah satu bentuk pembaharuan hidup dan perenungan makhluk Allah, evaluasi diri dan berkhalwat dengan Rabbnya.
  7. Kenabian tidak bisa diperoleh dengan usaha, seperti yang dipahami sebagian orang, jika ia melakukan sesuatu ia akan sampai pada apa yang telah dicapai oleh Rasulullah saw. Akan tetapi kenabian dan kerasulan adalah pilihan langsung dari Allah. Firman Allah: “Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” QS. AL Hajj: 75
  8. Baca tulis berperan besar dalam agama ini, sehingga wahyu pertama yang turun berkaitan dengan hal ini.
  9. Bentuk dan cara yang ditampilkan Malaikat Jibril kepada Rasulullah saw menutup jalan bagi para pembual yang mengatakan: Bahwa sesungguhnya wahyu adalah jenis kebersihan jiwa. Lalu apa artinya malaikat itu datang dengan bentuk seperti ini, dan kenapa ia mendekap Rasulullah saw tiga kali, padahal sangat mungkin kedatangan pertama itu dalam bentuk yang paling mudah, atau pada waktu tidur misalnya?
  10. Firasat seorang wanita shalihah, ungkapan Khadijah ra kepada Rasulullah saw ketika merasa ketakutan atas dirinya: “Jangan demikian, Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu kapanpun saja”. Lalu menyebutkan sifat-sifat dan prilaku mulianya. Dan orang yang memiliki sifat serta prilaku seperti ini maka Allah pasti akan bersamanya, menolong, membantu dan melindunginya, tidak akan menghinakannya. Demikianlah seharusnya setiap wanita shalihah bersikap bersama dengan suaminya. Menguatkan semangatnya, menopangnya menegakkan tugas dakwah, tidak pernah menjadi hambatan penegakan risalah
  11. Urgensi bertanya kepada orang yang ahli, meruju’ kepadanya. Khadijah dengan segera membawa Rasulullah saw ke Waraqah bin Naufal, orang yang dianggap mengetahui agama-agama terdahulu, sehingga masalahnya menjadi jelas. Dan ia memberikan kabar gembira bahwa dia adalah nabi bagi umat ini, dan yang mendatanginya di gua Hira adalah malaikat yang datang dari Allah, bukan jin.
  12. Sesungguhnya sunnatullah dalam da;wah ini adalah satu, seperti yang disampaikan oleh Waraqah kepada Rasulullah saw, bahwa kaumnya akan memusuhinya, menyakitinya, dan bahkan mengusir dari negerinya. Dan inilah kondisi para rasul.
  13. Risalah dan tabligh (menyampaikan) adalah beban berat, sehingga harus dipikul oleh orang kuat. Dari itulah Allah swt mempersiapkan Rasul-Nya dengan qiyamullail, seperti yang ada dalam surah Al Muzzammil: “Hai orang yang berselimut (Muhammad),Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari , kecuali sedikit (daripadanya),(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.Lalu menerangkan alasan hal ini: Sesungguhnya kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.”
  14. Maka para kader harus memperhatikan bekal ruhiyah, dengan qiyamullail, dzikrullah, tilawah Al Qur’an, dll. Inilah bekal terbaik untuk memikul amanah, melaksanakan tugas da’wah, bukan dengan istirahat, santai dan tidur

Monday, November 26, 2012

Akhlak Mulia Ciri Mukmin Sejati

Berikut ini pembahasan tentang akhlak seorang mukmin, dan merupakan ciri dari mukmin sejati, semoga kita bisa mengambil pelajaran.

“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Mahaindah dan mencintai keindahan. Dia mencintai akhlak yang tinggi dan membenci akhlak yang rendah.” (HR Ath-Thabrani dan Ibnu Asakir)
Dengan kemuliaan akhlak seorang mukmin mampu mencapai derajat yang tinggi Ia akan mendapat derajat sama dengan derajat para mujahid fi sabilillah, para ahli ibadah, orang-orang yang senantiasa berpuasa, orang-orang yang shalat di malam hari dan orang-orang yang beristighfar di sore hari. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seorang muslim musaddid (ibadahnya sedang-sedang saja) akan mampu mencapai derajat orang-orang ahli puasa yang mendirikan ayat-ayat Allah, disebabkan oleh keindahan akhlaknya dan kemuliaan prilakunya.”(HR Ahmad dan Ath-Thabrani)
Nabi saw juga menjelaskan bahwasanya orang mukmin yang imannya paling sempurna adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Dan dengan kemulian akhlak seorang mukmin dapat mencapai derajat orang-orang yang berpuasa dan menunaikan zakat.
Orang-orang yang berakhlak luhur, berwatak mulia dan berperilaku bersih adalah manusia yang paling dicintai oleh Baginda Nabi dan akan mendapat tempat terdekat dengan beliau kelak pada Hari Kiamat. Dalam sebuah hadits, beliau menyatakan bahwasanya orang yang paling beliau cintai dan akan mendapat tempat terdekat dengan beliau pada Hari Kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya. Sedangkan orang yang paliang beliau benci dan yang paling jauh tempatnya dengan beliau pada Hari Kiamat kelak adalah orang yang buruk akhlaknya, yaitu Ats-Tsartsarun (orang-orang yang banyak bicara), Al-Mutasyadidiqun (orang-orang-orang yang suka memanjangkan pembicaraan) dan Al-Mutafayhiqun (orang-orang yang congkak.).
Akhlak yang mulia juga akan menjadikan timbangan kebaikan seseorang bertambah berat pada Hari Kiamat kelak. Hitungan amal baiknya akan meningkat sedangkan timbangan amal buruknya akan berkurang. Rasulullah saw bersabda, “Tiada sesuatu yang lebih bisa memberatkan timbangan (kebaikan) orang mukmin pada hari kiamat, daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berkata kotor dan hina.(HR At-Tirmidzi)
Tahapan-tahapan dan kejadian-kejadian pada Hari Kiamat juga akan mudah dilalui oleh seorang yang berakhlak mulia. Dia akan mendapatkan tempat yang paling mulia dan derajat yang tinggi. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya seorang hamba dengan kemuliaan akhlaknya akan mencapai derajat-derajat di akhirat yang tinggi dan tempat tinggal yang mulia. Padahal di dunia ibadahnya biasa-biasa saja. Sedangkan seseorang yang akhlaknya buruk akan terjerumus ke derajat paling rendah di neraka jahanam.
Lantas bagaimana agar kita bisa berakhlak mulia?
Pertama, membaca buku-buku dan mendengarkan ceramah-ceramah agama yang menerangkan perihal akhlak Rasulullah, para sahabat, dan ulama-ulama saleh.
Kedua, mengamalkan sedikit demi sedikit tentang akhlak mulia yang sudah kita pelajari.
Ketiga, berdoa kepada Allah supaya dikaruniai akhlak yang baik dan terhindar dari akhlak yang buruk.
Rasulullah mengajarkan kepada kita doa untuk mendapatkan akhlak yang mulia. Diriwayatkan bahwa beliau berdoa, “Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku keindahan akhlak yang tiada bisa menunjukkan keindahannya melainkan Engkau semata. Dan palingkanlah dariku keburukan akhlak yang tiada bisa memalingkan dari keburukannya, melainkan Engkau semata.(HR Muslim)
Dalam hadits yang lain diriwayatkan bahwa Rasulullah saw meminta perindungan dari keburukan akhlak, keburukan watak dan kerendahan adab. Beliau berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemungkaran akhlak, amal-amal perbuatan, hawa-hawa nafsu dan penyakit-penyakit (hati).” (HR At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
Dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan problem kemerosotan akhlak yang sangat drastis. Bangsa Indonesia yang dahulu dikenal santun, ramah dan bersahabat, akhir-akhir ini berubah menjadi bangsa yang kasar, bengis dan arogan. Setiap hari kita saksikan media-media informasi menayangkan berita kriminal. Ada anak yang tega membunuh orangtuanya sendiri, ayah yang memperkosa anak gadisnya sendiri, bahkan seorang ibu tanpa perasaan membuang bayinya sendiri ke tempat sampah.
Menjadi tugas setiap orang mukmin untuk memperbaiki kebobrokan akhlak di negara ini dengan menampilkan akhlak yang mulia. Sebab, akhlak mulia merupakan ciri dari seorang mukmin sejati. Dengan menebarkan akhlak mulia, maka perilaku masyarakat yang sudah kacau balau ini perlahan-lahan akan berubah ke arah yang lebih baik. 

 Oleh: H. Yasir Maqosid, Lc