Pesan Kiayai : Belajar Lurus di Mana pun Berada

Disebuah pesantren yang cukup besar yang terletak di sudut kampong serta jauh dari keramain.

KUE ASIDAH, Salah satu Kue langka yang sudah sulit ditemukan di masyarakat riau

KUE ASIDAH, Salah satu Kue langka yang sudah sulit ditemukan di masyarakat Riau

Shalat Dhuha, shalat Pembuka Pintu Rezki dan menjadi sedekah bagi persendian kita

Shalat Dhuha, shalat Pembuka Pintu Rezki dan menjadi sedekah bagi persendian kita, semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang senantiasa melaksanakan Shalat Dhuha. Aamiin.

Akhlak Mulia Ciri Mukmin Sejati

“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Mahaindah dan mencintai keindahan. Dia mencintai akhlak yang tinggi dan membenci akhlak yang rendah.” (HR Ath-Thabrani dan Ibnu Asakir)

Kehebatan dan Cinta Seorang Ayah

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Sunday, May 27, 2012

Apa ya Shalat Dhuha Itu...


Shalat Dhuha, shalat Pembuka Pintu Rezki dan menjadi sedekah bagi persendian kita, semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang senantiasa melaksanakan Shalat Dhuha. Aamiin.

Pengertian Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari di saat matahari sedang naik (kira-kira jam 8.00). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).

Hadits Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha
  1. 'Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
  2. “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan terus menerus, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)
  3. “Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
  4. “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,? Shalat duha berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
  5. “Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
  6. “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)
Waktu dan Manfaat Shalat Dhuha
Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik.
Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata, ”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah, bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.

Cara Melaksakan Shalat Dhuha 
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut:
  1. Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram
  2. 'Aku niat shalat sunah Dhuha karena Allah”
  3. Membaca doa Iftitah
  4. Membaca surat al Fatihah
  5. Membaca satu surat didalam Alquran.Afdholnya rakaat pertama surat Asysyams dan rakaat kedua surat Allail
  6. Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
  7. I’tidal dan membaca bacaanya
  8. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
  9. Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
  10. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
  11. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
Bacaan Doa Sholat Dhuha 
Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Surah-surah yang paling baik dibaca ketika salat duha 
  • Surah Al-Waqi’ah
  • Surah Asy-Syams
  • Surah Ad-Duha
  • Surah Al-Kafirun
  • Surah Quraisy
  • Surah Al-Ikhlas
Surah yang paling disunahkan ketika sholat  dhuha yaitu:
Rakaat pertama disunahkan membaca Surah Asy-Syams
Rakaat kedua disunahkan membaca Surah Ad-Duha
Untuk Rakaat berikutnya
Setiap rakaat pertama disunahkan membaca Surah Al-Kafirun
Setiap rakaat kedua disunahkan membaca Surah Al-Ikhlas

Jadi tunggu apa lagi, saatnya kita mempraktekkannya sekaligus mereguk manfaat, mukjizat dan kedahsyatannya. 
Insya Allah bermanfaat, dan mohon maaf atas segala khilaf
Wallahu a'lam bisshowwab,
Referensi: dari berbagai sumber online

Shalat Dhuha Yuuuk....


Sobat…apa yang kalian lakukan jika jam istirahat belajar telah tiba dan bagi sobat yang bekerja mari kita luangkan waktu kita sejenak untuk menjemput rezeki itu di awali dhuha, Sebagian besar mungkin akan menyerbu kantin sekolah atau kampus, bagi sobat yang bersekolah dan kuliah atau memanfaatkan momen ini untuk bercanda ria dengan teman-teman sekantor,

Sobat ..adakah diantara kalian menyerbu mushollah di jam istirahat tersebut? Buat apa?
Sobat…mari kita mencoba memanfaatkan sedikit waktu luang kita dengan melaksanakan sholat dhuha, yah..paling cuman memakan waktu 5-7 menit. Loh..sholat dhuha itu apa dan untuk apa?

Sholat dhuha merupakan salah satu dari sekian banyak sholat sunnah dalam Islam yang memiliki begitu banyak keutamaan dan mengerjakannya akan menambah pahala yang besar buat kita.

Keutamaan Sholat Dhuha

Dari Abu Dzar berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim)

Luar biasa, hanya dengan 2 rakaat sholat dhuha kita bakalan mendapatkan segudang pahala. Tahu tidak muslim muda berapa jumlah persendian dalam tubuh manusia? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam juga mengabarkan kepada kita jumlahnya
Dari ‘Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian”.(HR. Muslim)

Bisa tidak bersedekah sejumlah itu? Nah.. solusinya adalah sholat Dhuha. Minimal 2 rakaat. Pasti bisa donk…

Waktu Sholat Dhuha

Waktu sholat dhuha di mulai sejak matahari setinggi tombak sejak terbitnya (tepatnya sekitar 20 menit setelah terbit) hingga menjelang waktu dzuhur. Waktu yang paling utama melakukannya yaitu ketika matahari sudah agak terik

Sobat…pagi-pagi kan ada  yang siap-siap kesekolah, ke kampus, atau ke kantor bagi yang kantoran, setelah itu belajar or  bekarja sampai siang.. jadi waktu yang paling tepat buat sholat dhuha adalah waktu istirahat.Sobat…Mari memanen pahala di waktu Istirahat

Persiapan Menyambut Ramadhan


Ketika ada seseorang pengen datang bertamu ke rumah kita biasanya kita akan sibuk dalam mempersiapkan dan menyambut tamu itu, lebih - lebih tamu yang akan datang adalah mereka yang kita hormati dan kita segani, lalu bagai mana dengan Ramadhan, Ramahdan adalah bulan penuh rahmat dan pengampunan begitu banyak keutamaan dan kemuliaan di dalamnya, kenapa kita tidak mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Muslim Muda…Tidak lama lagi kita akan kedatangan  tamu yang mulia lagi terhormat, bulan Ramadhan yang senantiasa dirindukan kedatangannya dan disayangkan kepergiannya.

Muslim Muda…Bulan yang datang dengan berjuta berkah dan magfirah yang akan membersihkan noda-noda dalam jiwa sang pendosa. Ramadhan adalah kekasih hati, ia bagaikan darah segar yang membangkitkan kembali semangat yang mulai mengendor, ia ibarat oase di tengah padang sahara pelepas dahaga bagi sang pengembara di bawah teriknya sang mentari

Sebagai seorang muslim hendaklah mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan di dalam menyambut bulan suci Ramadhan serta amalan-amalan yang disyariatkan oleh Allah  dan Rasul-Nya.

Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan.


1. Memperbanyak do’a kepada Allah

Adalah merupakan kebiasaan bagi para generasi yang shalih pendahulu kita dengan memperbanyak do’a sebelum masuknya bulan Ramadhan, sehingga diriwayatkan diantara me-reka ada yang memohon kepada Allah  agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan sejak 6 bulan sebelumnya. Mereka juga memohon kepada Allah  agar diberikan kekuatan dan pertolongan di dalam melaksanakan ibadah-ibadah di dalamnya seperti puasa, qiyamul lail(tarwih), sedekah dan sebagainya.

2. Bersuci dan membersihkan diri


Yaitu kebersihan yang bersifat maknawi seperti taubat nasuha dari segala dosa dan maksiat. Pantaskah kita me-nyambut tamu yang agung dan mulia dengan keadaan yang kotor?, Pantaskah kita menyambut bulan Ramadhan yang dicintai oleh Allah  dan Rasul-Nya dengan gelimangan dosa?, Bagaimana kita ber-puasa sedangkan shalat masih sering kita lalaikan ? Bagaimana kita menahan diri dari segala yang mubah (makan dan minum) kemudian berbuka dengan sesuatu yang haram ? yang merupakan hasil riba, suap dan harta haram lainnya. Bagaimana kita ber-harap puasa kita dapat diterima sedang-kan kita dalam keadaan seperti ini. Renungilah sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
 “Barangsiapa yang tidak meninggal-kan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada bagi Allah  kepentingan terhadap puasa (yang sekedar meninggalkan makan dan minum)” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu sebelum pintu taubat tertutup, sebelum matahai terbit dari sebelah barat, sebelum nyawa sampai di tenggorokan maka bersegeralah bertau-bat dengan taubat yang sebenar-benarnya. Allah berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya...” (QS. At Tahrim:8)

3. Mempersiapkan jiwa

Yaitu dengan memperbanyak amal-amal shalih pada bulan Sya’ban karena pada bulan ini bulan diangkatnya amalan-amalan pada Allah. Sebagaimana hadits Usamah bin Zaid  yang diriwa-yatkan oleh Imam An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah yang dihasankan oleh Syaikh Al Albani bahwasanya Rasulullah berpuasa sepanjang bulan Sya’ban atau beliau memperbanyak puasa di dalamnya kecuali hanya beberapa hari saja beliau tidak melakukannya.

4. Mempelajari hukum-hukum  puasa dan mengenal petunjuk Nabi  

sebelum memasuki puasa seperti mempelajari syarat-syarat diterimanya puasa, hal-hal yang mem-batalkannya, hukum berpuasa di hari syak (meragukan), perbuatan-perbuatan yang dibolehkan dan dilarang bagi yang berpuasa, adab-adab dan sunnah-sunnah berpuasa, hukum-hukum shalat tarawih, hukum-hukum yang berkaitan dengan orang yang memiliki udzur seperti mengadakan perjalanan, sakit, hukum-hukum yang berkaitan dengan zakat fitri dan lain-lain. Maka hendaknya kita ber-ilmu sebelum memahami dan mengamalkannya. Sebagaimana firman Allah
 “Maka ketahuilah, bahwa sesungguh-nya tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan termpat tinggalmu” (QS. Muhammad :19)
 Didalam ayat ini Allah mendahulukan perintah berilmu sebelum berkata dan berbuat.

5. Mengatur sebaik-baiknya program di bulan Ramadhan.

Bila seorang tamu yang agung datang berkunjung ke rumah kita kemudian kita menyambutnya dengan baik tentu kita akan mendapatkan pujian serta balasan dari tamu tersebut, begitu pula dengan bulan Ramadhan yang datang dengan membawa berbagai macam keutamaan. Jika kita menyambutnya dengan persiapan serta program-program untuk tamu agung ini tentu kita akan mendapatkan keutamaan-keutamaan tersebut.

Maka dari itu hendaklah kita mengisi bulan suci ini dengan memperbanyak ibadah shalat sunnat, membaca Al Qur’an, memperbanyak tasbih, tahmid, takbir dan istighfar dan lebih peduli kepada nasib orang fakir dan miskin, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahmi, memuliakan tamu, menjenguk orang sakit dan ibadah-ibadah lain yang semisal dengan itu guna meraih gelaran mulia dari Allah, yaitu “Taqwa” dimana ia merupakan simbol sejati bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa mengikhlaskan hati dan memurnikan iman yang terpatri lewat amalan ibadah yang relevan dengan hukum syar’i.

Wallahu a’lam

Referensi dari bulletin Al Fikrah tulisan Ust. Harman Tajang, Lc.